147

Saat ini Hansel sudah berdiri sekitar 10 menit sambil memandangi punggung wanita di depannya yang sedang asyik membaca buku kesukaannya. Ia enggan melangkahkan kakinya untuk menghampiri wanita tersebut. Alasannya simple, karena saat ini jantungnya sedang berdegup dengan cepat.

“Anjing, gue cupu banget gini aja udah keringet dingin.” gumamnya pada diri sendiri.

Akhirnya, langkah demi langkah membawa tubuhnya berdiri di samping meja wanita itu.

“Hai.” sapanya pelan.

“Ngapain berdiri aja? Duduk sini. Atau mau langsung pulang?” tanya Asya bingung melihat gelagat Hansel.

Kemudian Hansel pun mendudukkan dirinya di hadapan Asya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

“Sya, I got something for you.”

“Hm? Apa?” tanya Asya penasaran.

Hansel memasangkan sepasang airpods ke kedua telinga Asya dan memutarkan sebuah rekaman suara yang baru saja ia ambil tepat sebelum ia datang kesini.

Alunan dari tuts piano pun mulai terdengar kemudian diikuti dengan suara nyanyian dari pria di depannya..

How do I tell you I need you? When you steal the breath in my lungs My body shakes till the blood in my face makes me awkward smile and turn around

Thank you for coming into my life, even though the way we met was so bad. Thank you for your kindest heart that never gave up on me. Your cheerfulness brightens my day even though you're very annoying sometimes haha. But it all made me realize that I've fallen for you.

You and all of your traits always make me smile. I can't deny it. You brought back my long lost happiness. Thank you so much, Sya. And may I ask you something? May I keep and bring this happiness for a long time? And of course with you in it.

Asya Faleesha, would you be my partner for life?