199
Waktu sudah menunjukan pukul 10.00 yang berarti bahwa Asya dan ketiga temannya akan segera berangkat dan kembali ke Tanah Air.
Tak lupa Mika juga ikut serta mengantarkan teman-temannya ke Bandara.
“Safe flight ya guys.” ucap Mika kepada keempat temannya itu.
“Mik, lo juga baik-baik disini. Gausah sombong lo, awas aja gue tinju ntar kalo lo lupa sama kita-kita.” jawab Rendi.
“Walaupun gue iri sama lo tapi take care ya, Mik. Jaga diri lo baik-baik disini.” kini giliran Karin yang berpamitan.
“Baik-baik lo, cepet jadian sama gebetan lo biar gak gangguin cewek gue lagi.”
Mika terkekeh mendengar pesan dari Hansel.
Dan kini terakhir saatnya Asya yang akan berpamitan dengan Mika.
“Mika, kayanya gue beneran bakal kangen deh nanti sama lo. Makasih ya Mik selama satu tahun ini lo udah ambil peran sebagai kakak gue. Gue bersyukur banget karena lo udah mau repot-repot jagain gue disini. Lo jaga kesehatan sama jaga diri baik-baik. Kalo lo pulang ke Indonesia jangan lupa kabarin kita-kita pokoknya.”
Mika tersenyum, “Iya, Sya. Lo juga jaga diri ya disana. Sekarang kan udah ada Hansel yang bakal jagain lo, jadi gue gak perlu khawatir lagi.”
“Lo juga cepet cari pacar makanya biar ada yang ngurusin disini.”
“Gampang itu mah. Ohiya salam juga buat bokap nyokap lo, bilangin maaf gue belum bisa main ke rumah lagi hahaha.”
“Hahaha tenang nanti gue sampein.”
Pengeras suara pun berbunyi tanda bahwa mereka harus segera melakukan boarding, membuat mereka saling berpelukan mengisyaratkan tanda perpisahan.
Perpisahan dengan negara tetangga, perpisahan dengan program yang telah mereka jalani, perpisahan dengan semua kenangan yang tercipta dan perpisahan dengan orang-orang yang telah dianggap menjadi keluarga sendiri.
Semua yang dimulai cepat atau lambat akan diakhiri. Contohnya, program student exchange yang diikuti oleh Asya dan teman-temannya. Begitu pula dengan cerita ini. Mari kita akhiri sampai disini.