26

Hansel sedang asyik memainkan sebuah game di handphonenya sampai seseorang datang ke mejanya.

“Tuh dompet lo.” ucap Hansel tanpa memalingkan wajah dari layar handphonenya.

“Salam dulu kek. Basa-basi nyuruh duduk gitu.” jawab Asya kesal. Lalu ia segera duduk di hadapan Hansel tanpa diminta.

“Ngapain?”

“Duduk.”

“Iya ngapain duduk disini?”

“Emang kenapa sih? Lo phobia deket-deket sama gue apa gimana?”

“Iya. Lo nyusahin.”

Asya hanya memutar bola matanya menanggapi ucapan Hansel barusan. “Makasih udah balikin dompet gue.”

“Hm.”

Untuk beberapa saat mereka berdua terdiam larut pada kegiatan masing-masing. Sampai akhirnya Hansel bangkit dari kursinya ingin bergegas pergi.

“Kenapa lagi?” tanya Hansel ketika merasa ada yang menahan ujung jaketnya.

“Mau nebeng pulang boleh?”

“Gak.”

Handphone gue barusan mati karena batrenya lowbat, gak bisa pesen ojek online.”

“Bukan urusan gue.” Hansel kembali beranjak. Tetapi Asya tidak menyerah, “Udah malem, nanti gue pulangnya gimana?”

Hansel menghembuskan napasnya kasar.

Please ini terakhir kalinya lo nyusahin gue.”

“Gak janji.”