49
Pagi ini, Asya, Karin, Hansel, Rendi dan Mika sudah tiba di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno Hatta. Mereka sedang menunggu jadwal keberangkatan pesawat mereka menuju Singapura. Semua barang bawaan sudah tersusun rapih dan dipastikan tidak akan ada yang tertinggal.
“Kenapa lo, Sel?” tanya Rendi saat menyadari wajah pucat Hansel.
“Nggak.”
“Gak sarapan ya lo tadi? Gara-gara kesiangan? Ngomong anjing kalo sakit biar gak nyusahin banyak orang.”
“Hansel kenapa, Ren?” tanya Asya yang langsung menghampiri mereka berdua setelah mendengar perkataan Rendi barusan.
“Si Hansel pucet, sakit kayanya belum sempet sarapan dia. Ini anak emang tiap pagi harus sarapan karena lambungnya banyak mau.” jelas Rendi.
Asya kemudian langsung menyodorkan sekotak brownies yang dibuat oleh mamanya tadi pagi. “Nih tadi pagi nyokap gue buat masih ada.”
“Gausah.”
“Muka lo pucet, Hansel.”
“Gue gakpapa.”
“Ambil sendiri apa gue yang nyuapin ke mulut lo?”
“Oke, fine.” Hansel menyerah.
“Ih kalo gue jadi lo mah mending disuapin Asya dah.” timpah Rendi membuat Hansel menatapnya malas.