78

Asya terpaksa harus menerjang hujan dan berlari menuju halte bus terdekat karena hari sudah semakin gelap dan ia tidak mau tertinggal oleh bus terakhir di kampusnya.

Syukurlah keberuntungan masih berpihak padanya. Sebab sesampainya di halte ia masih dapat menaiki bus terakhir hari ini. Dengan tubuh yang sudah penuh dengan guyuran air hujan, Asya memilih duduk di salah satu bangku yang menghadap ke jendela, namun tak lama seseorang juga ikut duduk di sampingnya.

“Baju lo tipis.” tiba-tiba Hansel memberikan jaketnya.

“Eh? Thanks.” meski bingung sejak kapan pria itu sudah berada di sampingnya, tetapi Asya tetap menurut untuk menggunakan jaket Hansel sebagai kain tambahan untuk menutupi tubuhnya.

“Kenapa keluar gak bawa payung? Udah tau seharian cuacanya mendung.”

“Tadi gue niatnya cuma keluar sebentar doang buat cari makan, eh ternyata malah hujan. Lagian payung gue lagi dipinjem sama Mika jadi gak sempet bawa tadi.”

Tidak ada balasan lagi dari Hansel.

Mereka berdua terdiam dan larut pada pikiran masing-masing. Asya yang sedang kedinginan akibat tubuhnya yang habis diguyur air hujan memilih untuk diam dan menghangatkan diri dibalik jaket milik Hansel. Dan Hansel juga kembali sibuk dengan ponselnya.