A Date

Setelah mendapatkan pesan singkat dari Kleo, Leona pun segera bergegas menghampiri pria yang telah menunggunya di bawah. Pria yang tengah bersandar pada badan mobilnya itu ternyata sudah memperhatikannya sedari ia keluar melewati pintu utama hotel tempat ia menginap. “That's jacket looks good on you.

Leona memperhatikan kembali penampilannya. Saat ini ia memang sedang mengenakan jaket pemberian dari pria itu. Jaket tebal berwarna cokelat gelap yang mampu memberikan hangat pada tubuhnya. “Thank you. For the jacket and the compliment.”

Tujuan utama mereka hari ini adalah The British Museum. Ya, tentu saja Kleo memilih museum sebagai tempat mereka berkencan hari ini. Mengetahui bagaimana wanita itu sangat menyukai seni. Matanya yang akan membesar dan berbinar ketika mendapati sebuah lukisan yang ia kagumi, serta senyumnya yang tak pernah luntur ketika ia menunjukkan hasil jepretannya yang tak kalah indah. Di samping itu, Kleo juga menyukai seni, walaupun fokusnya ada pada musik, akan tetapi menghabiskan banyak waktu di museum juga bukan ide yang buruk untuknya. Apalagi jika ditemani oleh wanita yang saat ini sedang berada di depannya.

Suasana di dalam museum tidak begitu ramai, sehingga mereka masih dapat menikmati semua karya seni yang terpampang diseluruh penjuru ruangan dengan tenang. Semua pengunjung terlihat takjub dengan pemandangan dari berbagai macam lukisan dan patung yang disuguhkan di dalam museum ini, termasuk Leona. Wanita itu juga sudah mulai sibuk mengabadikan keindahan tersebut. Begitu pula dengan Kleo yang sudah lebih dulu mengabadikan salah satu keindahan yang ada di depannya.

Tidak terasa kini waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, yang berarti sudah hampir setengah hari mereka habiskan untuk menelusuri setiap sudut yang ada di museum ini. Senang, itu yang mereka berdua rasakan, sehingga membuat waktu berjalan begitu cepat tanpa mereka sadari.

“Masih mau muterin museumnya sekali lagi?”

“Hahaha no. Gue udah puas kok liat-liat semuanya. Makasih udah ajak gue ke sini.. Kleo.” Leona memelankan suaranya ketika ia menyebut nama pria itu. “Kenapa?” Kleo dibuat bingung oleh wanita itu.

“Takut nanti ada yang ngenalin lo kalo gue manggilnya keras-keras.” bisik Leona sambil memperhatikan sekitar memastikan bahwa tidak ada orang yang sedang melihat ke arah mereka saat ini. Kleo terkekeh, “Le, yang namanya Kleo gak cuma gue. Lo gak perlu panik gitu.”

Leona mengerutkan keningnya, “Tapi yang namanya Kleo anggota stardust yang muka kaya gini kan cuma lo doang. Siapa tau nanti ada fans lo di sini.” bantah Leona. Leona benar-benar khawatir jika ada seorang fans yang melihat mereka berdua dan dapat menimbulkan masalah, terutama untuk Kleo. “Yaudah kalo gitu sekarang kita langsung pindah ke tempat buat dinner aja yuk, di sana gue reservasi vip room jadi gak bakal ada yang bisa merhatiin kita.” ajak Kleo sambil mengenakan kembali topinya agar penampilannya sedikit tersamarkan. Dan Leona pun dengan senang hati mengangguk setuju.