Is that me?
Seperti hari-hari biasanya, menu sarapan pagi seorang Leona Edrea tidak lain dan tidak bukan adalah segelas kopi americano. Sebab, wanita itu sangat mencintai kopi. Atau bahkan dapat dikatakan bahwa setiap harinya ia lebih sering meminum kopi daripada air mineral. Sungguh kebiasaan yang sangat tidak baik untuk ditiru.
Dan suasana pagi ini yang sangat cerah mampu membangkitkan semangat Leona untuk mengunjungi salah satu kedai terdekat dari penginapannya, agar segera dapat menikmati segelas kopinya hari ini.
Ditemani dengan segelas americano itu, Leona pun mulai membuka laptopnya dan mulai melakukan pekerjaannya, yaitu menyunting beberapa hasil jepretannya yang ia ambil pada konser semalam.
“Itu foto gue kan?” Suara itu mengejutkannya.
Kleo. Pria itu kini sedang berdiri di sampingnya.
“Itu beneran foto gue kan? Lo nonton konser yang semalem?” tanya lagi.
Leona hanya mengangguk sambil mencoba menutup laptop miliknya. Otaknya tidak dapat bekerja dengan baik karena ia baru saja tertangkap basah sedang mengagumi foto-foto pria itu tepat di depan hadapannya.
“Wow. That was cool.“
“Thanks.“
“You coming tonight? I mean, to my concert again?“
“Ya, absolutely yes.“
“Gre—”, belum sempat Kleo melanjutkan pembicaraannya, dering ponsel di saku celananya berbunyi.
Bang Darren, nama itu yang tertera di sana. “Shit.“
Tanpa ada niat untuk mengangkat telpon tersebut Kleo segera bergegas untuk meninggalkan kedai kopi itu. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti tepat di depan pintu keluar, ia membalikkan punggungnya dan mencari kembali keberadaan gadis yang baru saja ia temui itu.
“See you tonight i guess? I'll find you.”