Pretty, he said.

Kleo memarkirkan mobilnya di depan salah satu toko roti di pusat kota London. Steffia, stylistnya itu yang saat ini sedang pulang bersamanya mengajaknya untuk mampir sebentar ke salah satu toko roti terkenal di daerah sini. Sebab wanita itu sangat ingin mencobanya dan memaksanya agar dapat mengantarnya ke sini sebelum kembali ke hotel.

Lelah yang ia rasakan sehabis berjam-jam ia habiskan untuk latihan tadi sungguh menguras energinya, membuatnya lebih memilih menunggu wanita itu di dalam mobil daripada harus ikut masuk ke toko tersebut. Toko roti itu terlihat sangat ramai, terbukti dari antrian yang memanjang di depannya dan sudah sekitar empat puluh lima menit Steffia belum kunjung kembali. Membuatnya jenuh menunggu.

Akhirnya Kleo memutuskan untuk keluar dari mobilnya untuk sekedar menghirup udara segar dan meregangkan tubuhnya. Terlihat banyak sekali manusia yang sibuk berlalu lalang dan menikmati aktivitas mereka masing-masing sambil ditemani oleh keindahan kota London. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa London adalah salah satu kota dengan sejuta pesona yang mampu menarik semua pasang mata untuk datang dan melihatnya.

Big Ben, London Eye, Tower Bridge dan masih banyak lagi tempat-tempat menarik lainnya yang dapat mencuri hati para tourist untuk berkunjung ke kota ini. Namun, bagi seorang Kleo Dashiell Egra, saat ini ada hal lain yang lebih menarik daripada itu semua, yaitu seorang wanita yang dengan tenang sedang menikmati segelas kopinya di tengah keramaian kota London. Wanita itu terlihat sedang menunggu seseorang.

Hi, excuse me.” seorang anak laki-laki berusia sekitar 8 tahun datang menghampiri Leona. “Oh, hi. What's your name?

Anak laki-laki itu pun memperkenalkan dirinya, “Andrew. My name is Andrew.” seutas senyum terukir dari wajahnya yang menggemaskan. “Nice to meet you, Andrew. My name is Leona. What brings you here? Are you lost?

Andrew menggelengkan kepalanya, ia menoleh kebelakang memastikan orang itu ada di sana. “The guy right there said that you're so pretty.” jawabnya. Leona mengikuti arah pandang anak itu dan mendapati Kleo sedang bersandar pada mobilnya sambil memperhatikan mereka. Sungguh pria itu tidak pernah kehabisan akal untuk menggodanya. “Thank you, Andrew. And please say thank you for him too. I really appreciate it.

Ia mengangguk, “And I think he likes you.” bisiknya sebelum akhirnya berlari kembali menghampiri Kleo di sebrang sana. Dua laki-laki itu lalu saling melempar high five sebagai tanda bahwa misi yang mereka jalankan berhasil. Membuat Leona mengangkat sudut bibirnya, entah apa alasannya, apakah karena gemas melihat tingkah yang dilakukan oleh Kleo dan juga Andrew atau karena kalimat terakhir yang diucapkan oleh anak berusia 8 tahun itu kepadanya.