Sesuai janjinya, Davian benar-benar dengan suka rela mau mengantar-jemput Alin ke sekolah. Alasannya simple yaitu, karena rumah mereka searah, lalu agar Alin dapat menghemat ongkos dan ia pun senang menghabiskan waktu bersama Alin.

Seperti sore ini, Davian baru saja mengendarai motornya keluar dari gerbang sekolah mereka.

“Alin lo ada yang mau dicari gak? Atau mau kemana gitu? Biar gue temenin.”

“Gak ada sih, Dav. Tapi gue belum mau pulang.”

“Oke tenang. Gue bakal ajak lo menjelajah tempat-tempat baru lagi kalo gitu. Siap-siap, pegangan biar aman, Lin.”

Alin pun menurut dan perpegangan pada jaket Davian.

Berkeliling kota sehabis pulang sekolah menjadi rutinitas baru bagi Alin dan Davian. Davian dengan senang hati akan menunjukan tempat-tempat baru yang belum diketahui oleh Alin. Maklum, Alin bukan orang asli sini.

Dan biasanya sebelum mengantar Alin pulang, Davian akan selalu menyempatkan diri untuk mengajak Alin makan terlebih dahulu, sebab ia tau bahwa jika di rumahnya nanti Alin akan makan malam sendirian.