Siang ini, Tara, Geya, Andra dan Iyan telah tiba di bandara Soekarno-Hatta untuk mengantarkan Dira yang akan segera pergi ke Australia.

Tidak, Dira tidak pergi untuk waktu yang lama. Ia hanya akan menghabiskan waktu libur semesternya selama dua minggu di Australia bersama keluarganya.

Selain ingin mengantarkan Dira, di sisi lain Tara juga masih penasaran dan berharap dapat menemukan jawaban dari game terakhirnya. Sebab kini ia telah berada di tempat yang sama dengan clue yang diberikan untuk game terakhirnya. Tetapi sejauh penglihatannya tidak ada hal-hal yang mencurigakan.

“Hati-hati lo. Jangan lupa bawain gue oleh-oleh yang banyak.” kata Iyan sambil merangkul Dira.

Safe flight, bro.” kini gantian Andra yang berpamitan dengan Dira.

“Dir, safe flight ya. Di sana kalo ada make up murah kasih tau gue. Ntar gue jastip di lo.” Dira hanya ngangguk mendengar permintaan Geya.

“Dira, hati-hati ya lo. Safe flight dan semoga liburan lo menyenangkan. Jangan lupa balik lagi ke sini. Ntar lo malah kepincut bule di sana lagi.” ucap Tara bercanda.

“Hahaha iya Tar. Gue pasti balik lagi kok. Lagian juga ntar ada yang nungguin gue di sini.”

“Siapa?”

“Lo.”

“Ih geer banget anjir. Kata siapa gue bakal nungguin lo?”

“Kata gue, lo pasti nanti nungguin gue. Nih. Bacanya di rumah aja. Siapa tau nanti kangen.” Dira menyerahkan sebuah surat pada Tara.

“Ini apaan?”

“Hadiah.”