The First Volunteer
Tiga puluh menit yang lalu Kleo sudah tiba di depan lobby hotel tempat Leona menginap. Leona tidak menyangka bahwa ucapan pria itu yang disampaikan melalui pesan singkatnya ternyata merupakan ucapan yang serius. Dan tak perlu waktu lama untuk pria itu bisa membawanya pergi hari ini. Tanpa rencana dan hanya bermodal alasan, “Biar lupa sama hal-hal yang udah bikin lo kesel pagi ini.”
Viktoriapark adalah tujuan yang dipilih oleh Kleo. Taman yang berada di tengah kota Berlin itu menyajikan suasana alam yang indah dengan pemandangan aliran air terjun kecil yang menenangkan. Selain itu, terdapat juga beberapa monumen-monumen bersejarah yang ikut mempercantik taman itu. Tentu saja Kleo tidak pernah melupakan ketertarikan Leona akan dunia seni. Maka sebisa mungkin tujuan yang ia pilih harus memiliki daya tarik yang dapat membuat kedua mata wanita itu bersinar senang.
Waktu kini menunjukkan pukul sebelas siang. Suasana terlihat tidak terlalu ramai, hanya terdapat beberapa orang sedang bersantai dan berolahraga di sekitar taman. Setelah puas mengitari isi taman, Leona dan Kleo memilih untuk duduk di salah satu batu besar yang berada di pinggir air terjun sambil menikmati percikan air yang sering kali mengenai kaki mereka.
“Gue kira lo tadi bercanda doang.” “Kalo urusan lo, gue gak akan pernah bercanda, Le.” Leona tahu pria di sampingnya ini punya jutaan bualan manis yang bisa kapan saja ia lontarkan. Leona sangat tahu itu. Akan tetapi tubuhnya ternyata masih belum terbiasa dengan serangan itu. Terbukti dari reaksi tubuhnya yang sering kali masih menimbulkan rona merah di kedua pipinya ataupun gemuruh geli di dalam perutnya setiap kali ia mendapatkan bualan manis pria itu.
“Le, just tell me if you are sad, mad, tired, or anything. I can be the first volunteer who will make you feel better again.” “Thank you.“ “Biar sekalian gue juga jadi punya alesan buat ketemu lo.” timpah Kleo. “Yee, emang dasar akal-akalan lo aja itu mah.”
Kleo terkekeh, “Nggak. Tapi gue serius. Kleo Dashiell Egra is now Leona's first volunteer for anything. So, just tell me and I'll do a favor.” Pria itu menirukan gerakan salah satu superhero kesukaannya. Keduanya pun tertawa melihat tingkah mereka satu sama lain.
“Eh tadi anak-anak stardust kayanya nyariin lo kan? Pulang sekarang aja yuk kalo gitu.” ajak Leona mengingat ia tadi sempat melihat beberapa balasan tweet dari anggota stardust lainnya yang meminta Kleo untuk segera kembali.
“Gampang itu mah, merekanya aja reseh. Kita makan dulu aja yuk, laper, Le. Lo juga pasti laper kan?” “Beneran gak apa-apa? Tapi kayanya penting tau. Gue bisa kok nanti makan sendiri pulang dari sini.” “Iya lo bisa makan sendirian tapi gue gak bisa. Gue maunya makan sama lo. Udah ayo.” Kleo mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu berdiri. Membawanya kembali menuju mobil dan segera berpindah tempat ke salah satu restoran di sekitar sana untuk mengisi perut mereka.