Warm night
Benar saja, ketika Kleo mengatakan bahwa ia ingin menghabiskan malam ini bersama dengan Leona, ia benar-benar melakukannya. Kleo dengan sengaja tidak langsung mengantarkan wanita itu kembali ke hotel tempat ia menginap, melainkan mengajaknya untuk menikmati suasana malam kota London dari monumen legendaris, London Bridge.
Sudah sekitar lima belas menit mereka habiskan untuk berjalan menelusuri jembatan kokoh yang dihiasi oleh kerlap-kerlip lampu yang mempercantik pemandangan malam ini. Yang berarti sudah lima belas menit pula telapak tangan kanan milik Leona mendapatkan kehangatan dari genggaman besar Kleo dan jaketnya. Dingin, itu alasan klise yang Kleo lontarkan agar dapat menggenggam tangan mungil itu dan memasukkannya ke dalam saku jaket miliknya. Dan tidak ada penolakan dari sang empunya.
Setelah cukup lelah mengagumi apa yang ada di hadapan mereka, akhirnya Kleo mengajak Leona beristirahat di salah satu bangku kosong di tepi sungai itu. “Sini.” ia menepuk ruang kosong di sebelahnya.
Keheningan pun melanda, mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing, ditemani oleh hembusan angin yang kian menyapa wajah mereka. Namun, keadaan itu tidak bertahan lama sebab satu kalimat mampu memecahkan keheningan diantara keduanya, “Le, gue boleh jadi fans lo gak?” Kalimat itu mampu membuat Leona memalingkan wajahnya.
“Kita tukeran peran. Gue mau jadi orang yang bisa ngagumin lo dan tau semua tentang lo.”
“Dan gue juga mau jadi orang yang bisa dengan seluasa nyeritain apapun yang lagi gue alamin ke lo. Kaya apa yang biasa fans-fans gue lakuin di dm instagram gue haha.”
“You don't need to do anything. You just need to be there.“
Leona mencoba menatap pria dihadapannya lekat-lekat. “Lo gak perlu jadi fans gue dulu biar bisa ngelakuin itu semua, Kleo. Just do it. I'm here for you. Lo gak tau kalo gue ini multitasking? Gue bisa jadi apa aja. Jadi fans lo, temen lo, sahabat lo, musuh lo, manager lo, apa aja. I can be anything for you.”
“Kalo jadi pacar gue bisa gak?”
“You cross the line, Sir.” jawab Leona sambil mendesus. “Hahaha ok sorry. But i bet soon you'll take that role too.“
Leona memalingkan wajahnya tanpa menanggapi perkataan Kleo barusan. Karena ia sendiri takut mungkin saja kalimat itu menjadi kenyataan.